Pindai Hidup
1#
Pagi itu, di pasar
Seorang wanita menangis
Begitu sedih
Bahkan,teramat sedih!
Perihal wanita itu
Disebelahku, berujar bapak separoh baya
“ Saat hilang sesuatu, apapun itu
Baginya sangat berarti
Wajar
Larut kesedihan”
Namun
Juga kudengar,
lain orang bilang, cengeng!
2#
Pagi ini, di pasar
Lagilagi wanita itu menangis
Begitu sedih
Bahkan,teramat sedih!
Entah kenapa
Angin barat,
berhembus
Airmata,
mengering
Wajah,
berseri
Dan aku,
mencari jawab
“Sudah pada tempatnya kesedihan singgah pun
tidak kuijinkan terlalu lama,
kecuali menawarkan kebaikannya”
Wanita itu berkata dan
Dari dalam bola matanya
Burung ababil* menatapku
AH!
____________________________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit rev. 30 June 2009
Burung ababil*= Di jaman Rasullullah, Allah mengirimkan burung ababil,dengan menggenggam bara panas (demi sesuatu yang besar burung ababil tak segan mengenggam batu neraka! yang panasnya tak terkata ), untuk melawan pasukan gajah.> untuk itulah “ababil” saya pilih sebagai simbolik semangat perjua hidup pada bait akhir sajak ini.
0 komentar:
Posting Komentar