SEBELUM ENGKAU MEMAHAMI


Foto karya Herman Morison

SEBELUM ENGKAU MEMAHAMI


sebelum engkau memahami
tentang keterlibatan yang dikenal sebagai kekasih
aku ingin membawamu ke akhir baris
memastikan pertautan yang baik
adalah proses terakhir dari benang-benang kerinduan
menjadi tenun kain

aku mencintaimu, sungguh
o, betapa bahagia
jika aku menjadikanmu paham

(lifespirit,30 March 2012)

BAIT-BAIT MATAHARI


Foto buah karya sahabatku Surya Almada Syahlani

BAIT-BAIT MATAHARI


Sebelum cinta mendapati suatu ujian
tidak akan pernah beranjak dari pikiran,tentang
memahami kesetiaan cinta
bukan semata adalah keberadaan fisik yang senantiasa mengada

Duhai wahai kekasih
adalah kesetiaan cintaku, aku biarkan lepas tapi menyemesta
lalu menelusup di kedalaman rasa walau hanya dalam rupa isyarat
seperti halnya saat kesedihanmu merupa hujan menderas
ialah matahari yang melukis bianglala itu, kesetiaanku

Dan adalah perihal tidak mudah memahami kesetiaan, pertarungan batiniah
perasaan dan pikiran yang saling meneggelamkan ke dalam diri sendiri
yang berseakan menanggung kutukan mahadaya cinta

Duhai wahai kekasih, jikalau murungmu itu rupa dari malam
bulan sabit yang engkau lihat adalah kesedihan, matahari
dalam ketidaksempurnaan pantulkan cahaya pada bulan
adalah luka, menjadi isyarat suara-suara tangis
dalam debar tak bersuara, kesetiaan cinta
adanya ketidak setiaan keadaan

O,kekasihku , manakala engkau berfikir
kesetiaan cinta adalah penantian dari kerinduan hati
pada gejolak asmara adakalanya aku merasa
malam membaca bait-bait matahari
di cahaya purnama

(Imron Tohari, lifespirit 15 March 2012)

MENJAGA ADIK


Foto berjudul "Menjaga Adik" karya Adhi Prayoga

MENJAGA ADIK


Dari sekian orang di luar garis kesejahteraan
Menatapmu, oh adikku, hatiku teriris
Ingat biaya-biaya akan naik
Bahan bakar
Listrik
Pendidikkan
Bahkan bahan-bahan pokok di pasar keluar taring
Dan engkau adikku, tetap tak mengerti apa-apa

Adikku, jangan tatap aku seperti itu
Apalagi merengek mencari bapak dan emak

Jika airmata ini cukup untuk menjagamu
Oh adikku, akan aku luahkan tangis
Membasuh luka yang mengancam cerlang matamu

(Imron Tohari, lifespirit 2012 )

DI EMPER TOKO


FOTO KARYA ADHI PRAYOGA

DI EMPER TOKO


Bersandar mak tua, tak peduli lalu lalang di jalan
Apalagi ngomongi Malinda Dee yang di ganjar delapan tahun
Mungkin ianya juga lebih tak peduli
Jikalau pak Sby bilang, Indonesia bebas korupsi

“Mak, lima belas ribu kita dapat hari ini, tapi
BBM dan tarif listrik katanya akan naik, pasti
sembako tentunya naik juga, mak ” suara anak kecil di sebelahnya

---Sudahlah nak gak usah didenger, toh percuma saja

”Terus yang mesti kita denger apa,mak ?”

---Ya suara perut kita,nak
Jawab mak tua enteng

_____________________________________
@ lifespirit 2008,2010, rev Maret 2012

JIKA KITA SALING MENGUATKAN, ITULAH CINTA



Gambar diunduh http://zine.rukukineruku.com/wp-content/uploads/2009/11

JIKA KITA SALING MENGUATKAN, ITULAH CINTA


Ketika aku merasa kian memahami tentang apa itu cinta
Pertanyaanmu padaku membuatku terkesiap
Iakah cinta itu diantara perasaan dan ruang sunyi?

Di pantai, aku tulis tebal huruf-huruf cinta
Angin menerbangkan pasir–pasir

Di ruang kamar kubuka lemari
Senyap. Pakaian juga perhiasan sebisunya batu

Kutatap jam di dinding kamar
Runcing jarum adalah kekosongan yang bunyi
Pikiran dan perasaan yang berjalan di lorong hening

Jika aku kini memilihmu, itu karena aku percaya perasaanku
Mencintaimu. Seperti lebah membuat sarang madu, dan
Tempat menetasnya anak-anak


(Imron Tohari, lifespirit 12 March 2012)

TELAGA RINDU*


lukisan diunduh dari http://www.ecvv.com/product/720400.html

TELAGA RINDU*


Berperahu di tenang telaga, meniup suling dengan nada merdu
Langit biru yang indah, di pinggir telaga kebun buah-buahan subur
Adalah nyanyian kalbu diam-diam melukis wajah kekasih
Berbantal cincin hati kemala

Bekerja, terpisah jarak dengan keluarga
Di kota akhir-akhir ini pesona koin bak mandi madu kibasan bulu merak
Ketika sulit untuk menemukan bahwa masih ada segelas itikad baik.
Di matamu. Cahaya bintang kemerlab bersih

Duhai wahai yang menjadikan aku rindu, ketika kita kembali bersua nanti
Itulah saatnya hatiku berasa luahan kasih, dan ingin aku mengajakmu
Memetik ranum buah rindu, di kebun subur dekat tenang telaga

(Imron Tohari, lifespirit 4 Maret 2012)

Judul* : Erha Limanov