Perahu Kertas
Di lipatan kertas kerjaku,
banyak orang merayu
Aku melihat mereka berlomba,
memberiku gula-gula
Tapi, di sisi lain
Kulihat anakku,
bermain perahu kertas, warna-warni
Tapi, saat kuperhatikan wajah anakku,
ada retak di bulat matanya,
ada getir di ceria senyumnya,
Kulihat bibir ianya, anakku,
sebentar bergetar, sebentar berdoa
“Oh, Tuhan
Setiap kelahiran telah tertulis Rezki-Mu
Tapi kenapa Engkau merdekakan bulu lentik kekasih,
mengerling, menujah kalbu : mati ?” Bisik ianya
Bergetar, bergetar
Berdoa, berdoa
Hingga lalu
Menjadi aku
___________________________________
@Imron Tohari _ lifespirit 23 August 2011
Perahu Kertas
Diposting oleh
Imron Tohari
on Minggu, 28 Agustus 2011
Label:
puisi kehidupan,
Puisi kontempelatif
0 komentar:
Posting Komentar