Malam yang Ritmis
Diposting oleh
Imron Tohari
on Selasa, 23 Februari 2010
Label:
Puisi romantika kehidupan
Lukisan karya CHU SIN SEDYAKARA, bali
di unduh melalui google : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK0F4qEVn3G7JOmcZR28CPZHeV0Dj9pkGb_l2V_josFze8N3clZ92BomIhp3tqvlgdDFmSwY-q4VfNBhF8lMaPMinht5wdhSMlY2brSr2tjL2EdhEcSjTU38AvUHRobXE_E7Jw0UwMud-t/s400/sumberilmu.info...lukisan+modern+dullah.gif
Malam yang Ritmis
bulan memucat
angin dingin berdesir
kutatap dedaunan
; menyuling embun
di rimbun petang itu
benarbenar mengusik
“Kenapa kau mencintaiku?”
o,kenapa,o masih ngiang
; kau ucap sebaris kalimat kala
kau titipkan airmatamu di mataku, Ku
tersudut
dalam bait-bait sunyi
kuterjemahkan rasa
pada bilik-bilik sajak
kupunguti senyummu
kian purba
mengenangmu
tak ubahnya malam yang langut
menyanyikan nyanyian bulan
menatap sepasang angsa
menari-nari
di tengah telaga
; tiba-tiba jatuh sebatang ranting
plung…
____________________________________________________
@ Imron Tohari_ lifespirit , 23 February 2010
la•ngut, me•la•ngut; merasa rindu (sedih, kasih, dsb)
rit•mis; ada ritmenya; berirama
0 komentar:
Posting Komentar