Elang
Diposting oleh
Imron Tohari
on Senin, 10 Agustus 2009
Label:
Sajak Kebangsaan
Gambar diunduh :http://setanalas.files.wordpress.com/2008/11/merah_putih.jpg
Gambar diunduh dari : 340 x 221 - 56k - gif - ayomerdeka.files.wordpress.com/2008/07/merah-.
____________________________________________________________
Elang
Pada tidurku, saat jiwa mengembara, pada lembar-lembar sejarah, bintang adalah leluhur yang memberi arah untuk berlayar, laut, adalah ibu, di sana ikan berloncatan kearah sampan nelayan, dan pada tetesan peluh adanya bapakku, padanya matahari membakar legam kulit, membaptis peluh bapak menjadi Elang. Padapada lembah, gunung, hutan, pekik Elang adanya kidung para ksatria. Dan, kepak sayap Elang pada bayu, beriring samudra mengawan beku, menggigil, merinai hujan, di sana segala hijau manikam menguntai khatulistiwa.
Aku, adalah titisan lembar-lembar sejarah yang kini meringkuk, melayuk, pada layar putih memerah saga yang ada menyatu di gerai-gerai durjana meraja, segala…
Tetesan peluh adalah bapak, padanya
matahari membakar legam kulit, menjelmakannya jadi Elang
Kini gerangan apa yang terjadi ?!
Sayap-sayap patah di batas kemiringan mayapada, pekik nyaring parau tertelan tangis: hutan, lembah, pun gunung menyumpah serapah, pada kegelapan,tidak ada terang pada mata(hari), lihat, air mata juga tak mampu membangunkan jasad-jasad berserak terbujur kaku.
Langit memerah saga. Darah mengucur deras membelah tujuh gugusan angkasa, menggenangi tujuh quantum lapisan bumi, menyelimuti empat penjuru mata angin kedamaian, pedih!. Pada jiwa-jiwa bahari aku berontak, pada lembar-lembar sejarah aku meradang. Pun saat roh dari jiwaku terjaga, pada mushaf-mushaf jiwa aku teriak …
“Pada lembar-lembar sejarah dahulu, bukan aku berontak,
bila kini jantungku berdegup,
lembar-lembar sejarah, esok,
Negara Kesatuan Indonesia tetap tegak berdiri
diantara pekik Elang darah-darah persatuan penerus bangsa!”
___________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit 9 Januari 2009
0 komentar:
Posting Komentar