BAIT-BAIT MATAHARI
Diposting oleh
Imron Tohari
on Kamis, 15 Maret 2012
Label:
puisi cinta,
Puisi kontempelatif
Foto buah karya sahabatku Surya Almada Syahlani
BAIT-BAIT MATAHARI
Sebelum cinta mendapati suatu ujian
tidak akan pernah beranjak dari pikiran,tentang
memahami kesetiaan cinta
bukan semata adalah keberadaan fisik yang senantiasa mengada
Duhai wahai kekasih
adalah kesetiaan cintaku, aku biarkan lepas tapi menyemesta
lalu menelusup di kedalaman rasa walau hanya dalam rupa isyarat
seperti halnya saat kesedihanmu merupa hujan menderas
ialah matahari yang melukis bianglala itu, kesetiaanku
Dan adalah perihal tidak mudah memahami kesetiaan, pertarungan batiniah
perasaan dan pikiran yang saling meneggelamkan ke dalam diri sendiri
yang berseakan menanggung kutukan mahadaya cinta
Duhai wahai kekasih, jikalau murungmu itu rupa dari malam
bulan sabit yang engkau lihat adalah kesedihan, matahari
dalam ketidaksempurnaan pantulkan cahaya pada bulan
adalah luka, menjadi isyarat suara-suara tangis
dalam debar tak bersuara, kesetiaan cinta
adanya ketidak setiaan keadaan
O,kekasihku , manakala engkau berfikir
kesetiaan cinta adalah penantian dari kerinduan hati
pada gejolak asmara adakalanya aku merasa
malam membaca bait-bait matahari
di cahaya purnama
(Imron Tohari, lifespirit 15 March 2012)
1 komentar:
hangat sekali
Posting Komentar