lukisan by http://jankarpisek.cz/img/paintings_20056/africky_archetyp.jpg
OBITUARI
Seorang lelaki berjalan tergesagesa menuju tanah lapang yang di atasnya tumbuh rerumputan hijau berbalur embun yang entah kenapa semakin kutatap semakin aku terhisap untuk mengikutinya sampai pada akhirnya aku melihat dengan jelas lelaki berjalan tergesagesa itu tidak lain jiwaku yang lalu telimpuh memeluk epitaf bertulis telah dimakamkan airmata gelisah selama di Dunia.
Di antara hening yang bunyi tak sesuatu benih kebencian bisa tumbuh subur di ladang nurani manakala engkau lihat kelopak kamboja luruh satu demi satu memeluk tanah basah dan ianya mendengar suara kubur berkata bagaimana mungkin selama hidupmu kau bangun muralmural kota di keramaian pikiran dengan mengatasnamakan cinta sedang bahanbahannya engkau ambil dari gudang nafsu ke duniawian dan di dalam kubur hal seperti itu yang menjadikan ruh terpenjara kesakitan yang api.
Di tanah kubur lelaki yang berjalan tergesa-gesa itu yang tiada lain dari jiwaku melihat kelopak kamboja menggenggam erat sebutir embun sisa malam yang dari bibir gelisahnya kelopak kamboja itu membisik dan nyaris tak terdengar dan ianya membicarakan tentang cinta yang katanya tiada sesiapa bisa memahami sebenarbenarnya cinta kecuali jiwa mereka telah terlebih dahulu memahami nyanyian kubur.
@ Imron Tohari _ lifespirit 24 Juni 2011
OBITUARI
Diposting oleh
Imron Tohari
on Sabtu, 25 Juni 2011
Label:
puisi surealis,
Sajak liris cinta spiritual kehidupan
/
Comments: (0)
Bulan Tersungkur Dalam Sangkar
Diposting oleh
Imron Tohari
on Sabtu, 18 Juni 2011
Label:
Puisi kontempelatif,
puisi spiritual kontemplatif
/
Comments: (0)
lukisan by google
Bulan Tersungkur Dalam Sangkar
Maka, nafsu itu adalah hidup
Pikiran tumbuh di hutan api
Dan engkau, yang karenanya jiwa terbakar tak akan mendengar
nyanyian indera menuju ke Surga
Lalu, mesti dibagaimanakan kebahagiaan itu?
O, alangkah luas rahasia Kekasih,
saat engkau dilahirkan, saat itu pula
udara yang engkau hisap menjadi tangga
dan engkau mesti mendaki takdirmu
setapak demi setapak.
Duhai wahai diri yang kini tengah dijerat cinta
di mana hati merah
yang mengalir wangi sungai asmara?
__________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 19 June 2011
Bulan Tersungkur Dalam Sangkar
Maka, nafsu itu adalah hidup
Pikiran tumbuh di hutan api
Dan engkau, yang karenanya jiwa terbakar tak akan mendengar
nyanyian indera menuju ke Surga
Lalu, mesti dibagaimanakan kebahagiaan itu?
O, alangkah luas rahasia Kekasih,
saat engkau dilahirkan, saat itu pula
udara yang engkau hisap menjadi tangga
dan engkau mesti mendaki takdirmu
setapak demi setapak.
Duhai wahai diri yang kini tengah dijerat cinta
di mana hati merah
yang mengalir wangi sungai asmara?
__________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 19 June 2011