Impian Indah



lukisan Nani Sakri http://www.tembi.org/cover/2010-02/20100216.htm


Impian Indah


Hari-hari kemarin impian terbang bersama taifun
Dari pohon-pohon ketakutan gugur daun-daun hati
jatuh berlembar-lembar di retak tanah kemarau
berharap sumber air pancuran agar tanah kembali subur

O, tidak cukup mendengar merdu kericau burung
atau bahkan hanya telimpuh di majelis-majelis taklim
Tidakkah engkau ingat cerita tentang petani
tanpa bercocok tanam
bagaimana mungkin padi tumbuh menguning di sawah

Impian indah itu tak ubahnya memetakan kenyataan
butuh keberanian mewujudkannya

__________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 16 November 2010

PERAHU


lukisan diunduh dari google

PERAHU



Di ruang sunyi
aku bercengkrama dengan jiwaku
tentang perahu yang setia
biar ombak mengayun, meliuk
dalam suka duka nelayan melaut

Di ruang sunyi
kupahamkan
biar siang surya membakar
malam menggigilkan dingin
dan atau di asin samudra sekalipun
perahu itu tetap menari-nari
dengan cinta

Di ruang sunyi
pada kedalaman hening
kupahamkan pada jiwaku
tentang perahu berlayar di lautan itu
bukan dengan mata jasadku,kecuali
mata hati

_______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 24 February 2011

Bulan Di Altar Kekasih

lukisan diunduh dari http://justineb11.files.wordpress.com/2010/10/img0231.jpg




Bulan Di Altar Kekasih

Diayun gelombang kenangan para pecinta hanya untuk memenuhi pialapiala rindu malammalam bersekutu dengan waktu lewati petang menanam ilusi berharap berbuah impian indah sedang impian indah itu begitu misterius menyelinap di jalan pikiran yang kita sendiri tak bisa melihatnya namun ianya bisa menciptakan airmata dan tawa bahkan lalu menahan mata memejam seperti halnya saat ini kala mengingatmu kekasih aku berseakan melihat cahaya bulan memayungi taman tempat pertama kali kita bercerita tentang cinta tentang luka tentang kita dan ingin menikmati senja tanpa gerimis airmata.

( Imron Tohari _ lifespirit 22 February 2011 )

Iakah Kebenaran Dan Kejujuran Itu Absolut?



lukisan diunduh http://cdn.cisdel.com/wp-content/uploads/2010/06/famous-paintings

Iakah Kebenaran Dan Kejujuran Itu Absolut?

Terik matahari kemarau sepanjang sawah ladang tanpa rimba pohon mana mungkin melihat beburung berkericau lalu malammalam ianya sebelum tidur bercerita tentang menanam benih kejujuran dan kebenaran sedang kejujuran dan kebenaran kini seperti fatwa terbang tinggi menjulang tiba-tiba jatuh patah sayap berserak di bawah tingkap negeri para penguasa dan wakil rakyat yang ingat masa kecilnya berebut bermain dakon.

( Imron Tohari _ lifespirit 19 February 2011 )

Hakikat do yang do





Hakikat do yang do

do
doremifasolasido, tapi tak
doremifasolasi, tapi tak
doremifasola, tapi tak
doremifaso, tapi tak
doremifa, tapi tak
doremi, tapi tak
dore, tapi tak
do, tapi tak
do,
tidak tak remifasolasido

hanya do
tak tapi bunyi
do
padada nada

@ lifespirit , 27 Januari 2009, editing by DaveSky


Apresiasi Iruw Harden : "doremifasolasido"

semua adalah nada, nada yang mendasari sebuah nyanyian, nyanyian kehidupan, nyanyian semesta alam, "doremifasol,... doremifa,... dore... nada dapat di olah, di rangkai dan diputar putar, tapi do adalah do titik awal dan akhir, dari awal kembali ke akhir, seperti kehidupan fana, nyata tapi tidak kekal, karena kehidupan yang sebenarnya adalah, kehidupan sebelum masa di lahirkan dan masa sesudah mati, apapun yang tercipta akan kembali pada penciptanya, sederet nada bisu, tapi bukan tidak berarti, satu nada do bukan berarti tak berbunyi. jika tidak salah do adalah Tuhan manusia berputar putar mencari kebenaran, dan sebenarnya kebenaran itu cuma satu, Tuhan.



Menikmati puisi Imron Tohari (IT) “ Hakikat do yang do”

Katakanlah “Hakikat do yang do” adalah “sesuatu”, lalu bagaimana sesuatu akan didiskripsi. Manusia tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat mendiskripsi sesuatu itu secara lengkap sehingga sesuatu itu hanya ada sebagai sesuatu itu sendiri, bukan lainnya. Engkau tentu akan bertanya mengapa? Selalu saja manusia berkaitan dengan yang ada bukan yang tidak ada. Katakanlah puisi IT ini, adakah ada dari yang tidak ada lalu menjadi ada atau dari yang ada menjadi ada. Saya berpendapat kalau puisi ini ada dari yang ada. Ada dapat menyangkal dengan membuat argumentasi “Tadinya kan tidak ada puisi seperti ini di dunia, kemudian IT menggubahnya menjadi ada, jadi puisi IT ini ada dari yang tidak ada”. Coba kita tanya lebih lanjut bukankah adanya puisi ini karena adanya IT, adanya IT karena ada air,ada tanah, ada api, ada kayu dan segala ada yang lainnya. Pada ujungnya, segala ada karena ada yang yang selalu ada, yaitu yang Maha Ada.
Kembali kepada pembicaraan. Manusia tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat mendeskripsikan sesuatu itu lengkap sehingga sesuatu itu hanya sebagai sesuatu itu sendiri, bukan lainnya. Katakanlah yang mudahnya adalah gula. Apa itu gula, dari segi bentuk kita dapat mengatakannya sebagai butir, tepung atau lainnya. Dari segi warna kita dapat mengatakannya sebagai putih, coklat, merah dan atau lainnya. Dari segi rasa kita dapat mengatakannya sebagai manis. Dari segi nama kita dapat mengatakannya sebagai gula pasir, gula merah, gula coklat, gula batu, gulai bit, sakarin, dan lainnya. Apakah kalau kita sudah mengetahui semua itu lalu kita dapat mengatakan dengan pasti bahwa sesuatu yang seperti itu adalah gula. Saya hanya mengatakan mungkin itu gula mungkin juga lainnya (bukan gula). Menurut saya apa yang kita bicarakan bukanlah “gula” tetapi “tentang gula”.
Lalu bagaimana kita dapat menyatakan sesuatu itu. Sesuatu tidak dapat dinyatakan karena hanya dapat didekati. Sesuatu itu hakikatnya transenden, melampaui semua kata kata atau diskripsi. Jalan termudah untuk menyatakan sesuatu itu apa, adalah dengan mempersepsi sesuatu itu melalui panca indra. Dengan cara seperti ini maka sesuatu akan menyatakan dirinya sendiri. Tentu cara ini akan merepotkan karena kalau kita ingin menjelaskan apa itu gajah maka harus ada gajahnya.
Cara lain menyatakan sesuatu adalah dengan menyatakan hal yang serupa misalnya merah adalah seperti warna apel, warna darah atau yang lainnya. Karena serupa tentu bukan yang sesungguhnya hanya mirip mirip saja. Cara lainnya lagi adalah dengan menyatakan bukannya. Seperti manusia adalah mahluk yang bukan hewan, bukan tumbuh tumbuhan, bukan benda mati dan bukan yang lainnya. Kalau bukannya dapat kita sebutkan semuanya maka diskripsi itu akan akurat karena sesuatu itu manjadi hanya sesuatu itu sendiri bukan lainnya.
Sekarang dengan pemikiran sebagaimana dipaparkan kita baca puisi IT yang saya kutip :

Hakikat do yang do

do
doremifasolasido, tapi tak
doremifasolasi, tapi tak
doremifasola, tapi tak
doremifaso, tapi tak
doremifa, tapi tak
doremi, tapi tak
dore, tapi tak
do, tapi tak
do,
tidak tak remifasolasido

hanya do
tak tapi bunyi
do
padada nada

Imron Tohari menjudulkan puisinya sebagai “Hakikat do yang do”.
Apakah “hakikat do yang do”, dijelaskan oleh IT bahwa hakikat do yang do adalah do, doremifasolasido. Do supaya dapat dikatakan ada maka harus dinyatakan melalui padangan dunia atau “world view” tentang do yaitu doremifasolsido. Doremifasolasido adalah dunia tempat tentang konsep do mengada. Tetapi Doremifasolasido tidak pernah mengetahui apa do itu. Hanya do pernah bersabda “jangan serupakan aku dengan apapun, atau engkau akan kumasukkan ke dunia siksa”. Sebagian doremifasolasido mematuhi dengan meyakini bahwa do adalah bukan bagian bagian dari doremifasolasido, bukan doremifasola, doremifaso dan seterusnya. Ditegaskan lebih lanjut bahwa do adalah do yang tak berbunyi do karena bunyi do adalah bagian dari doremifasolasido, do hanya penanda nada, atau kata.
Do adalah sesuatu yang tidak dapat dikatakan dan diserupakan do adalah do yang wolrd view tak pernah bisa mendiskripsikan. Do adalah pengada yang selalu ada yaitu yang Maha Ada atau Tuhan.

Selamat menikmati, dan saya harus mengucapkan terima kasih kepada mas Imron atas pembangkitan kepenasaranku.

Salam
Loektamadji
(17 Februari 2011)

Memuisikan Cinta



lukisan diunduh dari google

Memuisikan Cinta


ini tentang kita
saat aku menulis puisi
kata menjadi ruang, dan di ruang itu
airmata jatuh merupa wanita mematung
dan wanita mematung itu kamu; monalisa yang
di matanya tergurat partitur rindu-
rindu yang menjadikan ianya berkata
mencintai itu indah
dicintai itu anugerah
tidak memiliki rasa cinta
diamku ; diammu

selayaknya pohon tanpa hijau daun
tanpa indah bunga


_____________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 16 feb 2011

Di Jalan Ilusi


lukisan diunduh dari google

Di Jalan Ilusi

Angin desir menerpaku yang berdiri di halaman
Di pojok pagar rumah kulihat nyala terang lampu neon
Di bawah nyala lampu, berpuluh laron menari
Tanah masih basah habis di guyur hujan
Laron-laron pun akhirnya jatuh membawa rasa getir

Alangkah luas lautan pikiran
Angin pusarannya melingkar-lingkar
Menjelajahi lembah gelap dan terang
Tak jarang menciptakan imajinasi—
Imajinasi yang melahirkan roh hitam
Menetak persembahan hati yang maha lembut

Yaa Rabb, Allahku
Di jalan hakiki ini
Sering aku kehilangan arah tuju

_____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 13 February 2011

Koruptor



lukisan diunduh dari google

Koruptor

Di atas bukit
segerombolan serigala melolong
langit gelap memekat
suara angin deru
membawa ianya menatap ke ujung jauh
menatap ombak bergulung, berdebur
menggoyang-goyang perahu berisi anaknya
tapi anaknya bukan serigala yang
doanya sepinggan dosa

Di atas bukit
di antara lolong-lolong serigala
menempel di sela-sela taring serpihan hati anaknya
dan ianya mengira telah mengunyah bulan

_________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 10 February 2011

Sayap Patah



lukisan diunduh dari google

Sayap Patah

Kabut,surya redup
jiwa-jiwa sekarat,terputus
menggelepar

o, lihat
di ladang hati
bulan setengah tersenyum pucat
para malaikat tertunduk
berjalan membawa sayap yang patah

aku
kamu
dipasung rindu



(@ lifespirit 6 Februari 2011)

Negeri Retorik



gambar diunduh dari google


Negeri Retorik

Di negeriku ini siapa saja bisa jadi asing
berjuta orang meniup suling dengan nyanyian menyayat-nyanyat
berjuta orang tibatiba senang menertawakan diri sendiri

Di negeriku ini
keadilan yang benar
saat rakyat diam
dalam genangan darah

_______________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit , 6 February 2011 (Rev.9 Des 2011)